Selasa, 31 Desember 2013


          Banyak diantara kita yang memiliki orang tua yang selalu memberi kita kasih sayang, perhatian dan apa yang menjadi keinginan kita selalu saja dituruti. Tapi tak banyak diantara kita juga mempunyai orang tua layaknya seperti raja dan anak sebagai prajurit atau pengawalnya. selalu apa yang dikatakan oleh orang tua harus nurut dan dikerjakan tanpa pemikiran dan alasan. ada juga orang tua yang cuek dengan kehidupan anaknya dan mau jadi apa anaknya pada masa depan nanti itu tergantung anaknya.
           
         So, jadi ketiga kategori tersebut yang mana dan termasuk bagian kehidupan yang mana orang tua kalian ? 
       
        Sedikit cerita tentang kehidupanku, dari ketiga kategori yang ada di atas saya memiliki kehidupan kategori 2 yang artinya orang tua yang selayaknya seperti raja, raja disini bukan seperti yang kalian bayangkan. raja disini mugkin bisa saya artikan di kehidupan saya adalah seorang yang mengatur kehidupan orang dan dalam hal ini adalah diri saya. Mungkin sebagian orang ada yang senang dengan hal ini ataupun tidak suka bahkan benci, akan tetapi bagi diri saya pribadi memiliki orang tua seperti membuat saya selalu berpikir dan bersikap dewasa. mengapa tidak ?

       Orang tua yang seperti selalu mengajarkan hal-hal yang baik dengan ucapan tegas dan biasanya mengarah ke diri kita, misal ketika kita lagi mengerjakan sesuatu yang kita anggap perlu dan orang tua melihat hal itu merupakan sesuatu yang sia-sia maka yang orang tua lakukan adalah menyuruh untuk menghentikan dengan tanpa alasan karena orang tua dengan tipe seperti ini mempunyai penilaian tersendiri apa itu baik atau buruk tanpa menanyakan dan mencari tahu terlebih dahulu apa yang sedang kita kerjakan. dan jika kita tidak taat perintahnya maka tindakan akan yang bergerak dan mungkin kita tidak bisa melakukan tersebut lagi.

      Tentunya sekali lagi saya tak menjelaskan bahwa orang tua yang seperti itu adalah orang tua yang tidak baik, semua orang tua itu baik dan tak ada yang tak baik hanya pemikiran dengan bisikan-bisikan kecil (setan) yang telah mempengaruhi kita. terkadang kita merasa hidup ini tak ada harapan karena kita mempunyai orang tua bukan sebagai peringan kehidupan akan tetapi sebagai beban dari kehidupan karena apa yang mereka katakan tidak sepaham dengan pemikiran kita dan mungkin itu faktor dari pendidikan. saat ketika kita kecil kita selalu di didik dengan tegas dan keras saya pernah mengalami hal itu dan mungkin kalian juga pernah. Saya tak akan menjelaskan seperti apa tegasnya dan kerasnya karena hal itu mungkin bisa di katakan tindakan kriminal.hehehe :)

     Selain itu juga, orang tua yang seperti ini juga jarang memberikan perhatian yang lebih bagi kita karena mereka sibuk dengan karier ataupun kegiatan lainnya serta jaga gengsi untuk memberikan perhatian (hal ini yang saya tidak suka, entah apa dan mengapa tapi hal ini terjadi pada diri saya terutama ayah), Biasanya mereka memberikan perhatian kita dengan amarah kita ketika ada kesalahan yang kita lakukan dan perhatian sebenarnya yang tak pernah kita ketahui dan terjadi adalah mereka selalu mendoakan kita supaya sukses. mungkin hanya itu yang bisa kita dapat perhatiannya. hal ini mungkin bukan masalah perhatian mereka kepada kita akan tetapi mereka meminta supaya Tuhan kita memperhatikan kita dan menuntun kita untuk menjadi yang lebih baik.

     Oke, kesimpulannya adalah "Bersyukur" kenapa ? karena kita masih mempunyai orang tua yang diberikan kesehatan dan kita bisa bertemu saat ini. dan apabila orang tua sudah tiada tetaplah bersyukur karena orang tua kalian akan bangga karena kamu menjadi orang yang mereka inginkan selama di hidupnya. mungkin apa yang orang tua inginkan tidak sama dengan apa yang kita pikirkan tapi bagi mereka itulah hal yang terbaik buat kalian. Karena tak semua orang tua selalu sama dan tak selamanya orang tua itu ada, maka jadilah yang terbaik di mata orang tua mu dan berilah penghargaan kepada oran tua mu karena orang tua adalah orang yang luar biasa di dunia ini, tanpa mereka kamu akan sia-sia.


Semoga Bermanfaat kawan.. Terus Berjuanglah demi keluargamu.. !

     

Rabu, 18 Desember 2013


        Malam hari pun tiba, sejenak kurasakan ketenangan hati yang terasa. sunyi dan sepi mulai melanda hati.. Tak bisa berkata namun hanya berteriak dalam hati "Kenapa hal ini terjadi ?".
          Kejadian itu membuat hatiku pilu, merasakan kesakitan dalam diri sendiri dengan keadaan hati yang ingin menerkam langit. dan tak seperti kebanyakan orang di dunia luar tak mengerti tentang kehidupan yang sedang di jalani oleh Ramdhan, lelaki yang berusia 24 tahun yang bekerja sebagai    manusia setengah dewa. kadang menjadi pemikir yang selalu memberi arahan dan motivasi siapapun yang bersamanya layaknya dewa, ada pula memberikan contoh yang tidak baik atas perilakunya sendiri. Benar.. seseorang yang penuh dengan kecerdasaan emosional yang tinggi namun tak diimbangi dengan intelektual yang memadai.  

          "Tertawalah.., sebelum tertawa itu dilarang", suatu hari yang cerah dan sejuk serta matahari bersinar dengan ceria, di tambah dengan angin dingin fajar yang berhembus pelan seakan ingin menikmati indahnya kehidupan. namun tampak wajah yang kurang sedap dengan Ramdhan.                      
        "Ramdhan....Makan dulu nak, Nasinya udah emak angetin nak." panggil si Emak kepada Ramdhan. "Iya.. Mak." Sahut lemah Ramdhan.
            "Kenapa Nak ?" Perhatian Emak pada Ramdhan.
         "Biasa Mak, Masalah Nita" jawab Ramdhan dengan pelan sambil mengambil nasi, seakan malas untuk makan. 

            Nita, wanita pujaan setiap pemuda kampung Ramdhan. banyak pemuda yang ingin meminangnya namun banyak di tolaknya karena banyak faktor, ada yang karena faktor ekonomi, sosial, dan usia. Ramdhan mungkin bisa meminangnya namun hanya satu saja yang masuk kriteria yaitu faktor usia. ini karena masa lalu, Ramdhan terlalu mencintai Nita sejak dulu waktu SMP sampai Ramdhan dewasa saat ini.

            Namun sayang... Beribu cinta yang Ramdhan berikan kepada Nita tak satupun masuk kedalam muara hati sang pujaan hati, meskipun banyak pengorbanan yang telah dilakukan itu hanya sebagai penghias kehidupan bagi Nita. entah mengapa dan apa yang terjadi, tapi itulah cinta sebernarnya tak peduli hati jika tersakiti.

         "Sudahlah Nak, mau sampai kapan kamu terus di sakiti? Emak nggak tega Nak, Emak akan carikan yang lebih dari Nita, Masih Banyak wanita selain Nita Nak" saran Emak kepada Ramdhan untuk bisa melupakan Nita.
          Sambil tersenyum atas ucapan Si Emak Ramdhan dengan tenang menjawab " Memang betul Mak, Masih banyak wanita selain nita. Tapi Mak..Ramdhan tidak bisa membohongi hati Ramdhan Mak. Hanya Nita yang ada di hati Ramdhan Mak"  



Bersambung...


"Hati memang tak dapat dikhianati, walau tubuh ini dikhianati hati ini tak pernah habis untuk mencintai"