Malam hari pun tiba, sejenak kurasakan ketenangan hati yang terasa. sunyi dan sepi mulai melanda hati.. Tak bisa berkata namun hanya berteriak dalam hati "Kenapa hal ini terjadi ?".
Kejadian itu membuat hatiku pilu, merasakan kesakitan dalam diri sendiri dengan keadaan hati yang ingin menerkam langit. dan tak seperti kebanyakan orang di dunia luar tak mengerti tentang kehidupan yang sedang di jalani oleh Ramdhan, lelaki yang berusia 24 tahun yang bekerja sebagai manusia setengah dewa. kadang menjadi pemikir yang selalu memberi arahan dan motivasi siapapun yang bersamanya layaknya dewa, ada pula memberikan contoh yang tidak baik atas perilakunya sendiri. Benar.. seseorang yang penuh dengan kecerdasaan emosional yang tinggi namun tak diimbangi dengan intelektual yang memadai.
"Tertawalah.., sebelum tertawa itu dilarang", suatu hari yang cerah dan sejuk serta matahari bersinar dengan ceria, di tambah dengan angin dingin fajar yang berhembus pelan seakan ingin menikmati indahnya kehidupan. namun tampak wajah yang kurang sedap dengan Ramdhan.
"Ramdhan....Makan dulu nak, Nasinya udah emak angetin nak." panggil si Emak kepada Ramdhan. "Iya.. Mak." Sahut lemah Ramdhan.
"Ramdhan....Makan dulu nak, Nasinya udah emak angetin nak." panggil si Emak kepada Ramdhan. "Iya.. Mak." Sahut lemah Ramdhan.
"Kenapa Nak ?" Perhatian Emak pada Ramdhan.
"Biasa Mak, Masalah Nita" jawab Ramdhan dengan pelan sambil mengambil nasi, seakan malas untuk makan.
Nita, wanita pujaan setiap pemuda kampung Ramdhan. banyak pemuda yang ingin meminangnya namun banyak di tolaknya karena banyak faktor, ada yang karena faktor ekonomi, sosial, dan usia. Ramdhan mungkin bisa meminangnya namun hanya satu saja yang masuk kriteria yaitu faktor usia. ini karena masa lalu, Ramdhan terlalu mencintai Nita sejak dulu waktu SMP sampai Ramdhan dewasa saat ini.
Namun sayang... Beribu cinta yang Ramdhan berikan kepada Nita tak satupun masuk kedalam muara hati sang pujaan hati, meskipun banyak pengorbanan yang telah dilakukan itu hanya sebagai penghias kehidupan bagi Nita. entah mengapa dan apa yang terjadi, tapi itulah cinta sebernarnya tak peduli hati jika tersakiti.
"Sudahlah Nak, mau sampai kapan kamu terus di sakiti? Emak nggak tega Nak, Emak akan carikan yang lebih dari Nita, Masih Banyak wanita selain Nita Nak" saran Emak kepada Ramdhan untuk bisa melupakan Nita.
Sambil tersenyum atas ucapan Si Emak Ramdhan dengan tenang menjawab " Memang betul Mak, Masih banyak wanita selain nita. Tapi Mak..Ramdhan tidak bisa membohongi hati Ramdhan Mak. Hanya Nita yang ada di hati Ramdhan Mak"
Bersambung...
"Hati memang tak dapat dikhianati, walau tubuh ini dikhianati hati ini tak pernah habis untuk mencintai"
0 komentar:
Posting Komentar